Sang pemain penerima umpan

kamu adalah seorang kemungkinan yang selalu aku semogakan.
percaya kah? awalnya tidak, hingga pada akhirnya..

berawal dari bermacam ucapan dan doa di hari bahagiamu waktu itu.
aku tak pernah tau kapan tiba hari lahir kamu, kapan tiba bertambahnya usiamu.
bahkan aku tak pernah tau kapan tiba awalnya aku bisa mengenalmu.
pertemanan di dunia sosial tak menunjukan apapun soal hari itu,
hanya pemberitahuan dari suatu permainan yang tanpa disadari kita berada didalamnya.
entah suatu firasat darimana,
suatu ucapan, doa, bahkan hadiah yg hanya bernilai dalam suatu permainan aku berikan padamu.
dengan tanpa firasat lagi, kamu bahkan menyambut dengan hangat.
aku berfikir mungkin itu hanya sekedar itu dan tak akan berlanjut dan berdampak apapun.
tak sampai hitungan hari,
pesan singkatmu mendarat di dunia sosialku.
percakapan yang cukup panjang dan pembahasan yang cukup banyak.
hingga malam larut tiba.
tak puas sampe disitu kamu akhirnya minta kontak pribadiku.
dan hingga akhirnya kamu jua yang meminta pertemuan itu.
percaya tidak? pertama kali aku bisa menyanggupi pertemuan yang bahkan belum genap tiga hari dari perkenalan kita, sungguh.
walaupun kita sebenernya ada di lingkungan yang sama, satu tempat menuntut ilmu.
clue pertemuan itu adalah:
1. Hujan
2. 99 Cahaya dilangit eropa
3. aplikasi CI
kurang lebih 5 jam lamanya.
ada keunikan mengenai speed kendaraan kala itu, dan tanpa sadar melukis senyum di kedua paras wajah anak perantauan.
tak henti syukur dan ucapan terima kasih saat itu selalu dipanjatkan kepada Sang Maha Kuasa.

singkat cerita yang begitu singkat.
menghasilkan dua pertemuan yang mungkin itu jadi bagian terakhir dari yg pertama kali.
karena suatu kebiasaan buruk, berdampak buruk, dan mungkin berakhir lebih buruk lagi.
bagaimanapun jua ini masih terlalu singkat dan bahkan terlalu drastis.
hingga kerinduan ini harus membeku dibuat angin dingin saat itu.
segala perbedaan dari panjangnya percakapan, pembahasan, bahkan bentuk perhatian semua kalah ketika yang kanan harus lebih berusaha keras meluluhkan.

hingga sebuah keputusan terlontar dari seorang pemain,
dan sang lawan hanya bisa terdiam dan berusaha memberikan umpan yang baik, agar sang pemain tidak cedera.
lalu apakah umpan itu dikembalikan? sang pemain berkata"umpan ini milikmu"
apakah sang lawan percaya? sangat, dan yakin itu bukan hanya sekedar janji.
lalu bagaimana sang pemain percaya umpan itu bisa begitu saja diberikan?
belum, dia hanya menerima saja.
hingga sampai saat ini aku tak pernah tau sudah sampai dimana umpan itu berada, aku sudah tak menerimanya lagi.

hey kamu! iya kamu sang pemain.
aku merindukan bukan hanya sekedar umpan saja, tapi si pembawa umpan.
bawalah kemanapun umpan itu sesuka hati kamu, hingga akan tiba saatnya umpan itu akan berpindah tangan.
dengan sang lawan, entah masih lawan yang sama atau tidak.
satu hal yang pasti sang lawan pemberi umpan mungkin akan istirahat dibangku cadangan,
untuk saat ini.
entah menunggu umpan yang sama atau berhenti menerima umpan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer