Cerita 15 hari sang pemain.

Berawal dari 15 berakhir dengan 15 hari di tahun 2015.
Kamu,
Masih seorang penerima umpan.
Mungkin aku tau keberadaanmu.
Tapi aku tak pernah tau keadaanmu.
Hey pasti kamu baik baik saja.
Aku percaya kok kamu jauh lebih baik dalam mengurusi diri sendiri.
Sampai terkadang kamu tak punya waktu untuk mengurusi orang lain.
Sakit hati?
Mungkin aku terlalu bodoh untuk mengakuinya.
Terlalu singkat untuk bisa percaya.
Terlalu singkat untuk bisa rasakan.
Terlalu singkat untuk jujur.
Tapi tidak terlalu singkat untuk bisa merasa aman bahkan lebih dari nyaman.
Aku tau sang pemain tak pernah menutup mata.
Bahkan aku lebih dari yakin dia hanya berusaha tegar karena menutupi rasa salah.
Kenapa bisa?
karena kesalahan tak selamanya dibawah alam sadar.
Menurutmu apakah aku berhenti?
Untuk apa?
Memperjuangkanmu? Mungkin iya.
Mencintaimu? Aku tidak pernah tau.
Istirahatkan hatiku mungkin lebih baik. Entah akan berdampak tidak percaya padamu, atau bahkan sulit untuk bisa percaya lagi pada apapun.
Kamu masih ingat?
Umpan yg aku berikan?
Apakah kamu simpan?
Atau bahkan sudah kamu lupakan?
Sekarang, aku sungguh tidak peduli.
Mungkin ini bisa dikatakan lebih dari sakit orang yg pedulinya terabaikan,
Lebih dari kecewanya orang yg  bertahan, dan lebih dari orang yang dirusak kepercayaan.
Ingat soal arsip?
Arsip yang berisi seluruh alasan kamu yang selalu aku percaya bahwa itu jujur.
Bagaimana dengan penyimpanannya? Semua berdebu usang mungkin sudah tak bisa diyakini bahwa itu masih berbentuk.
Tak henti selalu aku ucapkan terima kasih kepada Allah swt yg telah memberi aku kesempatan singkat untuk bisa menulis cerita tentang sang pemain.
Tapi sekarang aku harus berhenti, mungkin Allah swt punya rencana lain yg harus aku siap hadapi.
Doaku selalu yg terbaik buat aku, kamu, bukan untuk kita (lagi).
Selamat kembali ke dunia permainanmu sang pemain, semoga kamu bisa bangkit ketika harus dikalahkan.
Inilah,
Cerita 15 hari sang pemain.


Komentar

Postingan Populer