kamu hanya bagian dari ceritaku yang kesekian..
Teman Social Mediaku - Obi
6 hari sudah terlewati tanpa komunikasi
2 bulan berakhir begitu saja
“kamu jangan cari didaerah selatan ya”
“gamau jauh ya?” jawabku penuh dengan percaya diri
“daripada abis diongkos mending kan buat biaya kencan kita”
Begitulah kurang lebih, yang bisa aku ingat salah satu hal yang membuat dia sedikit lebih berkesan walau tanpa pertemuan. Obi, anak teknik elektro salah satu perguruan tinggi di kota hujan. Kenal Obi melalui media sosial bukan hal yang tak biasa bagiku. Karena rasanya aku lebih banyak mengenal orang baru di dunia maya. Tapi tak jarang aku lebih banyak bungkamnya ketika berhadapan dengan orang lain didepan mata.
1 Agustus adalah permulaan perkenalan aku dan Obi. Aku mengingatnya pun secara tidak sengaja ketika salah satu sahabat aku bertanya sudah sejak kapan mengenalnya. Aku menemukan Obi karena pada saat itu kami sedang dalam satu kota yang sama. Bukan, ini bukan pertemuan melainkan hanya sekedar dari aplikasi line.
Obi bukanlah salah satu manusia sosmed kebanyakan, yang hanya bisa banyak bertanya entah mengenai identitas pribadi maupun hal hal kesukaan. Obi selalu punya bahan pembicaraan tersendiri, yang membuat hal hal yang tak ditanyakan secara langsung bisa tumpah begitu saja. Dan itu juga mungkin salah satu alasan percakapan ku tak pernah putus dengan obi.
Sepertinya untuk kesekian kalinya aku salah paham lagi. Bukan, sepertinya bukan keinginan Obi untuk selalu melakukan percakapan dengan ku setiap harinya. Tapi memang saat itu adalah waktu dimana Obi sedang berada di waktu dia menunggu saatnya masuk kuliah, alias liburan semester. Alasanku bisa bilang seperti itu saat ini adalah perubahan Obi ketika dia di hari liburnya dan juga di hari sibuknya.
Obi adalah salah satu dari sekian banyak yang menyukai aktifitas yang bisa menghabiskan waktunya lebih cepat. Bukan , bukan orang sepertiku yang hanya bisa menghabiskan waktu di dunia maya. Obi lebih suka bergerak di lapangan dimana dia bisa lebih banyak berkomunikasi dan melakukan hal hal kegiatan dengan orang banyak.
Mungkin itu juga bisa jadi alasan kenapa sepertinya percakapan ku sama Obi terasa begitu cepat berakhirnya. Entah karena memang Obi sudah mempunyai banyak aktifitas untuk mengisi harinya, atau mungkin aku bukanlah bagian dari harinya lagi.
Bahagia ku kenal sama Obi mungkin bisa dianggap tak seberapa, tapi jika mengingat ini bisa jadi sebuah tulisan bagiku rasanya ini sudah menjadi sebuah apa-apa.
Sepertinya Obi akan menjadi orang sekian dari bagian ceritaku lagi..
6 hari sudah terlewati tanpa komunikasi
2 bulan berakhir begitu saja
“kamu jangan cari didaerah selatan ya”
“gamau jauh ya?” jawabku penuh dengan percaya diri
“daripada abis diongkos mending kan buat biaya kencan kita”
Begitulah kurang lebih, yang bisa aku ingat salah satu hal yang membuat dia sedikit lebih berkesan walau tanpa pertemuan. Obi, anak teknik elektro salah satu perguruan tinggi di kota hujan. Kenal Obi melalui media sosial bukan hal yang tak biasa bagiku. Karena rasanya aku lebih banyak mengenal orang baru di dunia maya. Tapi tak jarang aku lebih banyak bungkamnya ketika berhadapan dengan orang lain didepan mata.
1 Agustus adalah permulaan perkenalan aku dan Obi. Aku mengingatnya pun secara tidak sengaja ketika salah satu sahabat aku bertanya sudah sejak kapan mengenalnya. Aku menemukan Obi karena pada saat itu kami sedang dalam satu kota yang sama. Bukan, ini bukan pertemuan melainkan hanya sekedar dari aplikasi line.
Obi bukanlah salah satu manusia sosmed kebanyakan, yang hanya bisa banyak bertanya entah mengenai identitas pribadi maupun hal hal kesukaan. Obi selalu punya bahan pembicaraan tersendiri, yang membuat hal hal yang tak ditanyakan secara langsung bisa tumpah begitu saja. Dan itu juga mungkin salah satu alasan percakapan ku tak pernah putus dengan obi.
Sepertinya untuk kesekian kalinya aku salah paham lagi. Bukan, sepertinya bukan keinginan Obi untuk selalu melakukan percakapan dengan ku setiap harinya. Tapi memang saat itu adalah waktu dimana Obi sedang berada di waktu dia menunggu saatnya masuk kuliah, alias liburan semester. Alasanku bisa bilang seperti itu saat ini adalah perubahan Obi ketika dia di hari liburnya dan juga di hari sibuknya.
Obi adalah salah satu dari sekian banyak yang menyukai aktifitas yang bisa menghabiskan waktunya lebih cepat. Bukan , bukan orang sepertiku yang hanya bisa menghabiskan waktu di dunia maya. Obi lebih suka bergerak di lapangan dimana dia bisa lebih banyak berkomunikasi dan melakukan hal hal kegiatan dengan orang banyak.
Mungkin itu juga bisa jadi alasan kenapa sepertinya percakapan ku sama Obi terasa begitu cepat berakhirnya. Entah karena memang Obi sudah mempunyai banyak aktifitas untuk mengisi harinya, atau mungkin aku bukanlah bagian dari harinya lagi.
Bahagia ku kenal sama Obi mungkin bisa dianggap tak seberapa, tapi jika mengingat ini bisa jadi sebuah tulisan bagiku rasanya ini sudah menjadi sebuah apa-apa.
Sepertinya Obi akan menjadi orang sekian dari bagian ceritaku lagi..
Komentar
Posting Komentar