ternyata dulu aku se.. rese itu ya
22 maret 2021
hari dimana kita punya waktu diluar pekerjaan kamu. iya memang ini bukan weekend. walaupun kamu punya alasan untuk tidak bekerja hari ini, yang penting aku seneng, aku ada di hari kamu bisa meluangkan waktu diluar jadwal kita bertemu. terima kasih, sebelum memulai hari ini aku sudah merasa bahwa aku benar benar bagian dari waktu kamu.
bermula dari awal aku yang bilang ingin bercerita banyak, sampai akhirnya aku bisa mendengar banyak cerita dari kamu. sampai ada di titik membahas topik yang akan mengarahkan kita kedepannya seperti apa. dari tempat tinggal, rencana keuangan, rencana bagi tugas dalam rumah tangga, bahkan sampai di topik bagaimana nanti cara kita mendidik keturunan kita.
lalu ada disaat kita mulai membahas berbagai kemungkinan pahit yang amit amit kalo sampe kejadian sama kita. ada satu jawaban yang buat aku percaya walaupun itu masih sebuah kalimat belum menjadi sebuah kejadian. dari jawaban itu aku merasa tembok besar rasa ketidakpercayaan aku terhadap seseorang mulai runtuh. aku akan buka gerbang itu hanya untuk seseorang yang mampu memberikan jawaban seperti itu.
dari jawaban itu aku tersadar bagaimana menyenangkan komunikasi tanpa emosi, komunikasi tanpa curiga dan komunikasi dengan menghargai persepsi.
dulu menurutku aku harus menerima apapun dari yang sudah aku berikan kepada orang lain
aku sekarang lebih ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan untuk orang lain
dulu menurutku pembuktian itu harus, harus terlihat, harus diakui bahkan diucap sekalipun
sekarang aku lebih memilih mencoba mendengar dan berharap pada Tuhan untuk berkenan mewujudkan atau jika tidak aku akan percaya Tuhan pasti punya rencana lebih baik
dulu menurutku setiap peran itu harus melaksanakan sebagaimana peran pada umumnya, sebagaimana menempatkan posisi sesuai perannya
tapi bagi aku sekarang semua tidak selalu harus, semua pasti ada alasan kenapa berbeda dengan apa yang aku pikirkan. karena Tuhan menciptakan perbedaan untuk kita bisa saling mengerti apa yang orang lain yakini yang mungkin berbeda dari apa yang kita yakini.
Tuhan pasti punya alasan kenapa kita ditakdirkan untuk bisa melihat. sebagaimana otak difungsikan untuk berfikir dari apa yang kita lihat. dan sebagaimana hati bisa menerima bahwa terkadang kenyataannya berbeda dari apa yang kita percaya.
tulisan ini ada bukan karena aku kecewa dengan ekspekstasiku atau aku yang sudah tidak percaya dengan siapapun lagi. justru dengan tulisan ini ingin aku hadiahkan kepada diriku.
terima kasih sudah mau untuk tidak sekeras dulu dalam tidak bisa percaya akan sesuatu.
Welcome to the amazing phase !!!!
BalasHapus